Jaga Trust, KPU dan Bawaslu Harus Saling Melengkapi Utamakan Pemilih
|
KEBUMEN-KPU dan Bawaslu bukan seperti Tom dan Jery, tapi mitra sesama penyelenggara yang mengutamakan pemilih dalam kontkes data pemilih. Harus saling melengkapi seperti Bawaslu diberi akses data untuk dikoreksi dan KPU mau menerima masukan dari pengawas. Kebutuhan data dan hasil pengawasan bisa dibicarakan dengan bertemu secara informal. Sesama penyelenggara harus menjaga dan mengutamakan kepercayaan masyarakat. Hal tersebut ditegaskan oleh Totok Hariyono Anggota Bawaslu RI pada sambutan pembukaan rapat evaluasi pengawasan Pemilu 2024 di tengah saat ini sedang berjalan tahapan pemutakhiran daftar pemilih di Kota Surakarta pada Sabtu, 6 Juli 2024.
Acara di selenggarakan oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah dengan menghadirkan divisi yang membidangi Pemutakhiran Data Pemilih di 35 KPU dan Bawaslu Kabupaten/Kota. Hadir juga 35 Staf Bawaslu Kabupaten Kota divisi Pencegahan, Parmas dan Humas.
Acara tersebut juga di hadiri Yulianto Sudrajat anggota KPU RI. Yulianto juga menegaskan bahwa KPU dan Bawaslu sebaiknya bekerja saling melengkapi. "Di bawah harus bekerja bersama. Kalau PKD meminta data ke PPS dan Pantarlih ya biarkan bekerja dulu, jangan di cegat di tengah jalan, Kinerja jajaran kami silahkan dikoreksi sehingga menjadi lengkap daftar pemilhnya, yang TMS tidak lagi terdaftar dan yang MS harus terdaftar" tegas Yulianto.
Acara tersebut juga dihadiri ketua Bawaslu Jawa Tengah Muhammad Amin sekaligus membuka pertemuan KPU dan Bawaslu yang pertama kalinya di Jawa Tengah. Hadir sebagai narasumber dari KPU Jawa Tengah Paulus Widiantoro dan Ahmad Husein serta Nur Kholiq sebagai narasumber dari Bawaslu. Paulus Widiantoro mengapresiasi inisiasi dari Bawaslu, pertemuan selanjutnya akan kami rencanakan KPU mengundang Bawaslu untuk koordinasi daftar pemilih sementara, jelas Paulus (humas)