Pentingnya Literasi Pemilih Pemula
|
KEBUMEN– Bawaslu Kabupaten Kebumen menyoroti peran strategis pemilih pemula yang kini mencakup presentase yang besar dari total daftar pemilih. Besarnya jumlah tersebut dinilai rawan dimanfaatkan untuk praktik politik uang jika generasi muda tidak memiliki literasi politik yang kuat.
Ketua Bawaslu Kebumen, Amin Yasir, mengingatkan agar pemilih pemula tidak sekadar terjebak dalam fenomena Fear of Missing Out (FOMO) atau sekadar ikut-ikutan tren politik tanpa pemahaman substansi.
"Kami berharap pemilih pemula benar-benar paham demokrasi, bukan hanya ikut-ikutan. Generasi ini harus berani menolak politik uang, hoaks, dan isu SARA, dimulai dari lingkungan terkecil mereka," ujar Amin saat membuka kegiatan Penguatan Kelembagaan Bersama Pemilih Pemula di Trio Azana Style Hotel, Selasa (25/11/2025).
Senada dengan Amin, Narasumber Panji Prasetyo memaparkan bahwa kepercayaan publik terhadap lembaga pengawas pemilu terus menguat. Berdasarkan survei Kompas periode Januari 2025, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Bawaslu mencapai 81,6 persen. Namun, Panji mengakui tantangan terbesar saat ini adalah pergeseran pola konsumsi informasi.
"Audiens muda saat ini lebih tertarik pada potongan video singkat dibanding literasi berbasis teks. Ini menjadi tantangan Bawaslu dalam mendorong literasi politik yang efektif," kata Panji.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan mahasiswa, perwakilan pelajar dari Kabupaten Kebumen, serta Garda Muda Demokrasi Kebumen (GMDK). Acara ini difokuskan untuk membangun kesadaran pengawasan partisipatif di kalangan anak muda.