Bawaslu Kebumen Launching Desa Anti Politik Uang
|
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kebumen melaunching Desa Anti Politik Uang di Balai Desa Pandansari Kecamatan Sruweng, Kamis (7/11). Launching dilakukan oleh Ketua Bawaslu Arif Supriyanto,S.Sos., didampingi Asisten Satu Sekda Drs. Heri Setyanto, Kepala Dispermades P3A Drs. Frans Haidar,MPA. dan perwakilan dari Polres serta Kodim 0709 Kebumen.
Ketua Bawaslu, Arif Supriyanto,S.Sos mengatakan launching Desa Anti Politik Uang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat pemilih maupun calon peserta pemilu agar taat hukum dalam pelaksanaan demokrasi. "Kami ingin membangun kesadaran masyarakat desa agar dalam pelaksanaan pemilu dapat berlangsung demokratis, jujur, adil, bersih, dan bermartabat. Sehingga nantinya mendapatkan pemimpin yang amanah dan profesional dalam membangun daerah," ujar Arif.
Menurut Arif, masyarakat pemilih memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan pemimpinnya. Sebab, kemajuan berbagai sektor pembangunan suatu wilayah atau daerah akan tergantung pada kebijakan atau keputusan yang diambil pemimpinnya. Karenanya, masyarakat sudah semestinya cerdas dalam memilih pemimpinnya. Bukan memilih atas dasar imbalan uang. Namun atas dasar kapasitas, kapabilitas, dan profesional dalam memimpin suatu daerah," jelas Arif.
Arif meminta kepada seluruh masyarakat untuk berkomitmen dan berani menolak politik uang dalam setiap pesta demokrasi. Melalui Desa Anti Politik Uang ini masyarakat harus benar-benar memahami dan menyadari bahwa politik uang tak hanya merusak sendi-sendi demokrasi, akan tetapi hanya akan mendapatkan pemimpin yang tak amanah dan tidak profesional yang berdampak buruk pada pembangunan suatu wilayah atau daerah.
"Launching Desa Anti Politik Uang untuk tiga desa yakni Desa Pandansari kecamatan Sruweng, Desa Tambaksari kecamatan Kuwarasan dan Desa Mergosono kecamatan Buayan ini diharapkan menjadi pioner untuk desa-desa lainnya," kata Arif.






Previous
Next
Pada kesempatan yang sama, Asisten satu Drs. Heri Setyanto mewakili Bupati KH. Yazid Mahfudz menandaskan launching Desa Anti Politik Uang ini jangan sekadar slogan namun benar-benar dimplementasikan. "Semua warga desa harus berkomitmen dan menginformasikan kembali kepada warga desa lainnya agar berani mengatakan "tidak" untuk politik uang. Hal ini demi mendapatkan pemimpin yang berintegritas, jujur, bersih dan profesional dalam membangun daerah," tegas Drs. Heri Setyanto.
Launching Desa Anti Politik Uang tersebut diisi dengan beragam kegiatan seperti hiburan musik, tarian tradisional yang ditampilkan oleh siswa-siswi sekolah dasar, dan dilanjut dengan ikrar anti politik uang yang dipimpin langsung oleh Ketua Bawaslu Arif Supriyanto,S.Sos dan diikuti oleh tiga kepala desa serta seluruh tamu undangan. Beberapa ikrar tersebut diantaranya warga berkomitmen untuk berpartisipasi mewujudkan kesadaran politik yang tinggi, mewujudkan pemilihan kepala daerah yang demokratis, bersih dan bermartabat, bersama-sama menolak dan melawan politik uang, aktif melakukan pecegahan pelanggaran pilitik uang dan ikut mengawasi serta melaporkan dugaan pelanggaran politik uang di wilayah desa. Hal ini sesuai dengan slogan Bawaslu "Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu". (Bawaslu Kebumen)